Isteri saya dan ibu mertua saya tinggal dalam rumah tangga ibu bapa tunggal. - - Saya agak jatuh ke dalam situasi itu dan berkahwin dengan isteri saya. - - Sebagai permulaan, isteri saya mempunyai sedikit keinginan seksual, dan walaupun saya mengajaknya keluar, dia hanya akan melakukan hubungan seks dengan saya sekali-sekala. - - Saya ditolak lagi hari ini, jadi saya keluar dari bilik dengan perasaan jengkel. - - Saya perasan nafas samar bocor dari bilik ibu mertua saya dan menyelinap mengintip. - - Saya telah mendengar esakan ibu mertua saya sejak kami mula hidup bersama, tetapi kali ini saya tidak dapat menahan lagi dan akhirnya masuk ke dalam bilik. - - Ibu mertua saya terkejut dan berkata tidak, tetapi apabila saya bermain dengan badannya yang sudah sensitif dan membiarkan dia menyentuh batang saya yang keras, dia mendengar saya walaupun dia keliru. - - Keesokan harinya, saya tidak dapat menghilangkan ibu mertua saya dari fikiran saya, dan saya sangat ingin melakukan hubungan seks dengannya, jadi saya meninggalkan kerja awal, mengetahui bila isteri saya akan keluar, dan kembali ke - rumah saya. - - Apabila saya diam-diam melihat ibu mertua saya semasa dia membersihkan, saya melihat dia melepaskan keluhan besar dan menggoyang-goyangkan badannya. - - Tidakkah anda boleh memeluk ibu mertua anda dan melupakan apa yang berlaku semalam? - - Saya bertanya. - - Saya menyuruhnya berhenti, tetapi dia membuka badannya supaya saya boleh menyentuhnya dengan lebih mudah. - - Apabila saya memasukkannya secara paksa ke dalam alat sulit ibu mertua saya yang dibasahi, dia menerimanya dengan mudah dan memicitnya dengan kuat. - - Mak tiri saya suruh saya bertenang memandangkan dah lama, tapi muka dia macam perempuan nakal.