Subjek penggambaran pertama hari ini ialah "Aoi-san, 22 tahun", seorang kerani kafe yang bergaya. - - Berpakaian seperti orang dewasa, dia menjawab temu bual dengan sikap tenangnya. - - Dia seolah-olah mempunyai teman lelaki yang dia sedang dating, tetapi nampaknya keinginan seksual Aoi tidak puas. - - Saya tertanya-tanya jika ada tempat untuk memikirkannya, dan saya datang ke sini hari ini tanpa memberitahu sesiapa. - - Saat dia disentuh oleh seorang lelaki, ekspresinya menjadi berkilat, dan sebaik sahaja dia mula membelainya, dia mengeluarkan suara miang, Aoi-san. - - Mungkin dia tidak mempunyai perasaan maksiat terhadap teman lelakinya. - - Dia seorang kerani kafe yang menanggalkan seluar jeansnya dan mendedahkan punggung cantik yang kelihatan seperti gambar. - - Dia terpesona dengan reaksinya yang goyah dan nakal ketika seorang lelaki bermain dengan tubuh sensitifnya. - - Dia masih belum menyentuhnya, dan jus cintanya membentang seperti benang, dan dia tidak boleh berhenti menjerit pada belaian seorang lelaki yang merasainya. - - "Hmm.. Fuh.. Ahn! - ! - Hmm! - ! - Ahhh! - ] Wajah comelnya herot, dan nampaknya dia benar-benar merasakannya. - Aoi menutup matanya dan cuba sedaya upaya untuk melayannya apabila - dia mempunyai zakarnya di dalam mulutnya.- Zakarnya hampir pecah dengan isyarat khusyuk yang melakukan seperti yang diarahkan oleh lelakinya.- Kemudian, masukkan ereksi ke dalam farajnya tanpa mengetahui dahaganya.- Dia mengerutkan kening dan tercungap-cungap - untuk nafasnya. - "Aaaaaaaaaaaaa!" - ! - Saya akan mati.. Saya akan mati! - ! - ] Dia seorang wanita cantik yang mempunyai teman lelaki yang berasa ingin curang. - Dia menjerit keseronokannya walaupun - apabila jarinya terperangkap dalam mulutnya, dan menunjukkan kakinya dan menolak omboh ke atas dengan kuat ke kamera. - Jus putih melimpah dari kawasan kemaluannya, dan setiap kali dia menggosok daging farajnya, ia memainkan bunyi jus yang nakal. - - Dia memegang bantalnya dengan erat dan mencapai klimaks lagi dan lagi sambil mengeluarkan tangisan pertama seperti bayi.