Bos perempuan, Cik Ichinose, sama baiknya dengan lelaki lain. - - Dia sangat tegas tentang kerjanya, dan saya selalu dimarahi. - - Rakan sekerja saya di sekeliling saya memandang saya dengan kasihan. - - Namun, saya suka senyuman Ichinose-san yang kadangkala dia tunjukkan kepada saya. - - Hari ini juga, saya gagal dalam pembentangan saya dan dimarahi oleh Encik Ichinose, jadi saya bekerja lebih masa seorang diri. - - Saya terperangkap di tempat kerja, dan semasa melihat foto yang saya ambil secara rahsia untuk berehat, saya tertidur. - - Dan kemudian saya membentangkan lagi. - - Perniagaan dengan rakan kongsi perniagaan kami berjalan lancar, dan Encik Ichinose dan saya pergi ke pelancaran. - - Semasa minum berlangsung, Encik Ichinose menjemput saya ke rumahnya untuk minum lagi. - - Dia mabuk dan memandang saya dengan mata yang sedikit lembap. - - Saya tidak dapat membantu tetapi menolaknya ke atas katil. - - Walaupun dia mabuk, saya fikir dia mungkin marah, tetapi dia diam-diam menutup matanya. - - Saya memegang dia dalam pelukan saya seolah-olah mencurahkan semua perasaan saya. - - Saya merasakan dia dengan jari saya, lidah saya, dan seluruh badan saya, dan dia mengambil semuanya. - Saya tertidur menikmati saat seperti mimpi. - - Keesokan harinya, saya bangun dengan perasaan hangat di pipi saya. - - Encik Ichinose tersenyum kepada saya, mengucapkan selamat pagi, dan mencium saya dengan lembut...