"Enggak... aku mau pulang... Manajernya jorok." Itu yang kukatakan. Aku suka itu. Tapi aku nggak akan biarin kamu pulang.<br /><br /> Semakin tulus, energik, imut, dan murni gadis-gadis itu, semakin saya, sang manajer, ingin mengajari mereka. Saya tak kuasa menahan kegembiraan. Tapi yang lebih baik lagi adalah mereka membenciku. Semakin aku dibenci, semakin aku bergairah.<br /> Suatu hari, dia diam-diam memberi obat bius pada pekerja paruh waktu itu dan memaksanya pergi ke hotel.<br /> Ketika dia bangun, dia menunjukkan ekspresi ketakutan di wajahnya. Aku suka ekspresi itu.<br /> Kau membuatku begitu bergairah, penisku jadi bergairah.<br /> "Rasanya tidak nyaman dan menjijikkan... menjijikkan... tapi rasanya begitu nikmat hingga melebihi itu... kenapa?"<br /> Itu karena dia cocok denganku, seorang pria yang lebih tua.