Bos saya, Tuan Oshiro, telah merawat saya sejak saya bergabung dengan perusahaan. - - Dia ditakuti oleh teman sekelasku karena pengajarannya yang ketat. - - Tapi aku menyukai senyum lembut yang dia tunjukkan, dan diam-diam aku naksir dia. - – Namun, Tuan Oshiro adalah wanita yang sudah menikah dan bos saya, jadi saya rasa tidak ada yang bisa saya lakukan. - - Suatu hari, saya memutuskan untuk berpasangan dengan Tuan Oshiro untuk sebuah proyek baru. - - Teman-teman sekelasku bilang aku turut berduka atas kehilangan itu, tapi mau tak mau aku bersenang-senang setiap hari karena aku bisa bekerja dengan Pak Oshiro, yang aku kagumi. - - Selama jam kerja, kereta tidak beroperasi jadi kami tidak punya pilihan selain pergi ke Izakaya untuk menghabiskan waktu. - - Tapi keretanya tidak bergerak dan aku tidak bisa pulang. - - Kemudian Pak Oshiro mengundangnya ke rumahnya dan menjualnya. - - Sorak-sorai di samping. - - Saya sangat gugup hingga mabuk dan mengaku kepada Tuan Oshiro bahwa saya mencintainya. - - Dia tampak terkejut, gelisah, namun bahagia. - - Saat saya memegang tangannya dan menatap matanya, dia tersenyum kecil dan menutup matanya. - - Aku menekan perasaanku yang semakin besar dan menciumnya perlahan. - - Aku menyukai penampilannya yang sedikit malu, jadi aku memeluknya dan menciumnya lagi...