Bos perempuan saya yang cakap, Nona Sawamura, adalah seseorang yang saya hormati karena dia terkadang tegas dan terkadang lembut dalam membimbing saya. - - Hari ini aku melakukan perjalanan sehari untuk bekerja di kota sumber air panas. - - Sulit untuk mendapatkan kontrak, dan waktu kereta terakhir semakin dekat. - - Sayangnya, keretanya tidak berjalan, jadi kami tidak punya pilihan selain mencari akomodasi. - - Akhirnya aku menemukan penginapan sumber air panas, tapi hanya ada satu kamar yang tersedia, jadi aku akhirnya bermalam bersama Sawamura-senpai. - - Itu adalah perjalanan yang tiba-tiba, tapi saya sangat senang menemukan ryokan yang bagus dengan makan malam mewah dan pemandian terbuka. - - Saya terpesona oleh pipi Sawamura-senpai yang berubah menjadi merah muda saat dia meminum alkohol saat makanannya. - - Saya sangat senang dan bersenang-senang sehingga saya tidak ingat apa yang kita bicarakan, tapi saya memeluk Sawamura-senpai. - - Senior itu menciumku dengan sedikit malu-malu. - - Dari sana, mereka bermain-main dengan tubuh satu sama lain dan bercinta satu sama lain. - - Keesokan paginya, ketika aku terbangun karena ciumannya, aku menyadari bahwa kejadian kemarin bukanlah mimpi, dan aku menginginkan tubuh seniorku lagi. - - Dan kami mencari satu sama lain selama kami punya waktu. - - Saat kami meninggalkan penginapan, seniorku memperbaiki dasiku. - - Mata itu bukan milik bosku, tapi mata seorang wanita yang mencintaiku...